TatarMedia.ID - Curah hujan tinggi di kawasan puncak dan lereng Gunung Lewotobi Laki-laki memicu terjadinya banjir lahar dingin.
Banjir lahar dingin Gunung Lewotobi Laki-laki melanda wilayah Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur, Rabu (30/07/2025).
Hujan deras yang terjadi sejak Senin (28/7) lalu itu membawa material vulkanik seperti pasir, kerikil, dan batuan yang sebelumnya tertimbun akibat aktivitas erupsi.
Baca Juga: Waspadai Potensi Tsunami di Indonesia
Banjir lahar dingin tersebut melewati dua desa yakni Desa Nurabelen dan Desa Dulipali.
"Di Desa Nurabelen, banjir lahar dingin mengalir melalui 4 jalur yakni Jalur Dusun A yang berada diluar pemukiman warga, Jalur Dusun B yang berada disekitar pemukinan warga, jalur TPI, dan jalur Waikula RT 9 Dusun B. ke empat jalur tersebut merupakan jalur normalisasi sungai," jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (30/07).
Sementara di Desa Dulipali, banjir lahar dingin mengalir ke pemukiman warga dan menutupi jalan negara Trans Flores yang menghubungkan Flores Timur-Sikka.
Baca Juga: Menilik Green Hill Park Ciwidey, Destinasi Glamping Terbaik di Tengah Hutan
"Desa Dulipali juga merupakan wilayah yang masuk ke dalam area Kawasan Rawan Becnana (KRB) Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki," sambung Muhari.
Meski mengalir ke pemukiman warga, tidak ada korban jiwa dilaporkan. Hal ini dikarenakan warga yang berada di Desa Dulipali sudah mengungsi sejak erupsi terakhir Gunung Api Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada Senin (7/7) lalu.
"Meski tidak menimbulkan korban jiwa, arus lalu lintas trans Flores terhambat karena adanya endapan lumpur dan tumpukan material di jalan yang terbawa banjir lahar dingin," tutur Muhari.
Baca Juga: Gempa M8,7 Kamchatka Rusia Berpotensi Tsunami di Indonesia
BPBD Kabupaten Flores Timur tirun ke lokasi terdampak banjir lahar dingin. Pembersihan material lahar juga telah dilakukan dengan bantuan alat berat. BPBD setempat juga berkoordinasi dengan TNI, Polri, Pemerintah Desa Nurabelen dan relawan lokal untuk mempercepat proses pembersihan tersebut.
Artikel Terkait
Penjelasan BMKG Terkait Kondisi Cuaca Terkini Musim Hujan Memasuki Kemarau
Gunung Tangkuban Parahu Berstatus Normal, Tapi Potensi Erupsi Freatik Masih Bisa Terjadi Mendadak
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Terkini Guncang Garut Rabu Sore 18 Juni
Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Kembali Erupsi Tinggi Kolom Letusan 13000 Meter
Gempa M8,7 Kamchatka Rusia Berpotensi Tsunami di Indonesia