Promedia Ajak Insan Jurnalis di Tasikmalaya Bangun Optimisme Lewat Mediapreneur Talks 2025

Sementara itu, Ketua Komite Publisher Right, Suprapto Sastro Atmojo, menjelaskan bahwa perusahaan pers yang telah berbadan hukum, meski belum terverifikasi Dewan Pers, tetap bisa mendapatkan manfaat dari Perpres Nomor 32 Tahun 2024.

"Perusahaan pers yang belum terverifikasi tapi sudah menjadi badan hukum, sehingga bisa mendapatkan benefit (manfaat) dengan adanya Perpres,” ungkap Suprapto.

Ia menambahkan bahwa program pelatihan jurnalisme berkualitas dapat diselenggarakan oleh perusahaan platform digital, baik secara mandiri maupun melalui kerja sama dengan perusahaan media.

"Program dan pelatihan jurnalisme berkualitas dapat diselenggarakan sendiri oleh perusahaan platform digital," jelasnya.

Baca Juga: Anak Kecanduan HP? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya dengan Efektif

"Dan diselenggarakan dalam kerja sama dengan perusahaan media, atau pun diselenggarakan dalam koordinasi dengan komite (publisher rights),” imbuhnya.

Di sisi lain, CEO Props, Ilona Juwita, memaparkan tentang peluang pertumbuhan periklanan digital yang terus meningkat di Indonesia.

"Pertumbuhan iklan di Indonesia di tahun 2025 diperkirakan sebesar 5,1 persen dengan nilai sekitar 4 juta dolar AS (setara Rp64,9 miliar dengan kurs Rp16.288)," ungkapnya.

Menurut Ilona, pengelolaan data pelanggan kini menjadi faktor penting dalam membuka peluang baru di sektor monetisasi iklan digital.

Baca Juga: Sinopsis dan Jadwal Tayang The Manipulated, Drama Ji Chang Wook Penuh Aksi Balas Dendam

"Tidak hanya konten, pengelolaan data pelanggan menjadi sama pentingnya untuk memastikan pengalaman berkunjung yang tepat, dan peluang baru dalam monetisasi iklan," ujarnya.

Ia juga mendorong agar para pelaku industri media terus meningkatkan kualitas konten agar dapat memperluas peluang programmatic advertising.

"Jadi kita bisa kembangkan berbagai konten agar meningkatkan programmatic advertising," tandasnya.