TatarMedia.ID - Operasi TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) di langit Semarang-Laut Jawa dilakukan Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Operasi TMC ini dilaksanakan guna mengurangi intensitas curah hujan yang menjadi salah satu faktor pemicu banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Grobogan, Demak, Kudus dan sekitarnya sejak awal hingga pertengahan Februari 2024.
Operasi TMC tersebut dilaksanakan BNPB berkoordinasi dengan BRIN, BMKG dan lintas instansi terkait.
Baca Juga: Teknologi Modifikasi Cuaca Cegah Hujan di Acara Sail Teluk Cenderawasih 2023
Teknologi Modifikasi Cuaca dilaksanakan pada Kamis (15/02) kemarin dengan menggunakan pesawat cessna 208 caravan bernomor lambung PK-SNM dari Lanud Ahmad Yani Semarang.
Pada operasi TMC perdana di Semarang ini, dilakukan penyemaian Natrium Clorida (NaCl) sebanyak 2 ton dengan 2 kali sortie selama kurang lebih 2 jam penerbangan.
Pada sortie pertama, sebanyak 1 ton NaCl disemai di langit Ambarawa, Kendal dan Batang dari atas ketinggian 11 ribu kaki.
Baca Juga: Update Banjir di Demak 16 Desa Terendam Ternyata Ini Penyebabnya
Selanjutnya sortie kedua disemai 1 ton NaCl di wilayah Magelang, wilayah pesisir Kendal dan Batang dari atas ketinggian 12 ribu kaki.
Dua area penyemaian itu dipilih mengingat area tersebut berada di wilayah hulu dan dinilai tidak rawan longsor dan banjir, hal tersebut hasil kajian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Jawa Tengah.
Secara umum, keadaan cuaca di wilayah Jawa Tengah terpantau berawan dan hujan ringan hingga sedang. Pertumbuhan awan Cumulus Concestus juga mulai terdeteksi pada siang hari.
Baca Juga: Tabrak Motor Lalu Tabrak Truk 4 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan di Demak
Adapun prediksi curah hujan harian di 5 wilayah meliputi Demak, Blora, Sragen, Salatiga dan Banjarnegara diprediksi terjadi hujan dengan intensitas 7,1 - 9,8 mm per hari.
Operasi TMC kali ini dipimpin Direktur Sumber Daya Darurat, Kedeputian Penanganan Darurat pafa BNPB, Agus Riyanto, menurutnya operasi TMC ini merupakan bentuk ikhtiar bersama dalam rangka mengurangi potensi dampak risiko bencana hidrometeorologi basah yang dipicu oleh faktor cuaca.