TatarMedia.ID - Cuaca panas terik masih melanda sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jawa. Meski saat ini di beberapa lokasi sudah mulai memasuki musim hujan.
Cuaca panas terik dirasakan di wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Sejumlah warga mengaku dalam seminggu terakhir merasakan suhu panas terik tidak seperti biasanya.
Mengkonfirmasi penomena tersebut, Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa secara umum fenomena suhu panas terik terjadi dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer.
"Saat ini kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara (termasuk Jabar) didominasi oleh kondisi cuaca cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari.
"Kondisi ini tentunya menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan Bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer, sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik." jelas Teguh Teguh Rahayu yang akrab disapa Ayu, kamis (31/10/2024).
Lebih lanjut Ayu menyatakan, bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau dan sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim.
Baca Juga: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Pancaroba Bulan Maret - April
"Seperti diketahui, bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau dan sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November ini, sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari," jelasnya lagi.
Menurut Ayu, pada akhir Oktober ini, posisi semu Matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator, yang berarti bahwa sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator termasuk wilayah Jawa mendapatkan pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya.
Pemanasan sinar matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan pada siang hari. Namun demikian, fenomena astronomis ini tidak berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan bumi.
Baca Juga: Fenomena Suhu Udara Panas, Ternyata Ini Penyebabnya
"Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar juga terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jabar." pungkasnya.(*)