TatarMedia.ID - Kawah Sikeri Gunung Dieng di Jawa Tengah mengalami erupsi freatik, Senin (06/01/2025).
Kawah Sileri yang berada di Dataran Tinggi Dieng, Desa Kepakisan, Kabupaten Banjarnegara ini semburkan lumpur sejauh kurang lebih 50 meter.
Untuk diketahui puncak kompleks Gunung Dieng (2565 mdpl) berada pada 7o 12’ LS dan 109o 54’ BT dan secara administratif masuk ke wilayah Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.
Baca Juga: Sosialisasi Megathrust, LSPR dan Masyarakat Sukabumi Bersiap Hadapi Ancaman Tsunami
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, dalam keterangannya menyebut, erupsi freatik cukup sering terjadi di dataran tinggi Dieng.
Menurut Dia, dalam lima tahun terakhir ini tercatat, erupsi freatik di Kawah Pager Kandang terjadi pada 14 Januari 2019, peningkatan konsentrasi dan aliran gas CO2 di Kawah Timbang pada 15 April 2020 dan 16 Januari 2023, erupsi freatik di Kawah Sileri pada 29 April 2021 dengan lontaran lumpur hingga radius kurang lebih 500 meter.
Selanjutnya terjadi peningkatan kegempaan Kawah Sileri pada 13 Januari 2023, serta erupsi freatik di Kawah Siglagah pada 30 Juli 2021 yang menyemburkan lumpur dalam radius kurang dari 10 meter disertai dengan suara dentuman yang sesekali terdengar hingga jarak 100 meter.
Baca Juga: Menikmati Pesona Batu Pandang Ratapan Angin, Surga Kecil dari Ketinggian Dieng
Pada 18 Desember 2024 lalu, erupsi freatik juga terjadi di Kawah Sileri berupa semburan lumpur sejauh kurang lebih 100 meter ke arah utara sampai timur, ±25 meter ke arah barat, dan ±10 meter ke arah selatan.
"Pada hari ini tanggal 6 Januari 2025 pukul 10:58:02 WIB kembali terjadi erupsi freatik di Kawah Sileri berupa semburan lumpur sejauh kurang lebih 50 meter ke arah utara dan barat laut, kurang lebih 25 meter ke arah barat, dan kurang lebih 5 meter ke arah selatan," jelas Wafid dalam keterangan yang dikutip TatarMedia.ID, Senin (06/01).
Pada erupsi kali ini terekam di seismograf digital dengan durasi sekitar 56,8 detik dan amplitudo maksimum 42,7 mm. Visual asap erupsi berwarna putih tebal dengan tinggi sekitar 70 meter dari permukaan air kawah.
Baca Juga: Keripik Kentang Albaeta Khas Dieng yang Semakin Melejit Berkat Pemberdayaan BRI
Pada Erupsi freatik hari ini tidak didahului tanda-tanda peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan baik secara visual maupun instrumental (kegempaan dan/atau geokimia) sebelum terjadinya erupsi.
Kegempaan tidak mengalami peningkatan dan suhu air Kawah Sileri dalam tiga hari terakhir berfluktuasi antara 63 – 71,5 oC (normal). Sensor suhu masih berfungsi pasca kejadian erupsi.