nasional

Enam Kabupaten di Kalimantan Barat Terendam Banjir, Kepala BNPB Minta Belajar dari Sintang

Jumat, 31 Januari 2025 | 20:45 WIB
Banjir di Kalimantan Barat

"Ternyata banjir yang terjadi sesuai dengan prediksi. Tiga daerah tersebut terjadi banjir diawal tahun ini. Maka jika kita berpedoman pada peta tersebut, Kepala Daerah harus cepat melakukan langkah-langkah penanganan", ujar Suharyanto.

"Begitu juga dengan longsor, sudah ada petanya. Tolong bagi Pemkab sadar betul, di wilayah yang lahannya kritis, masyarakat yang tinggal di tebing-tebing diperingatkan karena biasanya kejadian longsor terjadi di malam hari, saat warga sedang tidur lelap. Longsor ini hanya butuh beberapa detik untuk merusak", tambah Suharyanto.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem, Longsor di Minahasa Selatan Renggut Dua Nyawa

Pada kesempatan ini, Suharyanto mengapresiasi langkah-langkah penanganan darurat banjir oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Untuk mendorong percepatan penanganannya, Pemerintah Pusat menyerahkan dukungan bantuan operasional kepada kabupaten kota yang telah menetapkan status siaga maupun tanggap darurat berupa Dana Siap Pakai (DSP) dan logistik peralatan.

"Dukungan awal ini silakan digunakan. Permakanan, selimut, dan matras serahkan kepada para pengungsi." papar Suharyanto.

Baca Juga: Kurangi Intensitas Hujan, Modifikasi Cuaca Dilakukan di Beberapa Wilayah Ini

BNPB menyerahkan dukungan logistik dan DSP kepada lima kabupaten dengan status tanggap darurat yaitu Sambas, Landak, Bengkayang, Kubu Raya, dan Mempawah masing-masing sebesar 200 juta rupiah.

Total nilai bantuan untuk lima Kabupaten tersebut sejumlah lebih dari dua miliyar rupiah.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat turut menerima DSP sebesar 250 juta rupiah. Jika ditotal dengan bantuan peralatan berupa mobil dapur umum dan perahu karet beserta mesinnya, total nilai bantuan yang diterima Pemprov Kalbar sejumlah 745 juta rupiah.

Baca Juga: Viral Larasati Nugroho Kecelakaan, Ini Nasib Pemilik Gerobak Tukang Telur Gulung yang Ditabraknya

Operasi Modifikasi Cuaca Kalbar

Berdasarkan laporan BMKG, titik kritis hujan di Kalimantan Barat diperkirakan terjadi pada 29-30 Januari 2025.

Atas petunjuk Menko PMK, BNPB melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Kalimantan Barat guna mengalihkan sebaran turunnya hujan. OMC Kalimantan Barat dilaksanakan selama dua hari yaitu pada 29-30 Januari 2025.

Baca Juga: Penambang Emas Tertimbun, Tim Gabungan Hadapi Cuaca Ekstrem dalam Evakuasi Korban Longsor di Gunung Mas

Pada Kamis (30/1) Kepala BNPB meninjau Pos Operasi Modifikasi Cuaca yang berada di Lapangan Udara (Lanud) Supadio, Pontianak. 

Halaman:

Tags

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB