Suharyanto memastikan, OMC berjalan sesuai rencana dan mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.
Hingga Kamis (30/1) tim OMC Kalimantan Barat telah melakukan penerbangan sebanyak tiga sorti dengan total jam terbang 7 jam 10 menit.
Bahan semai berupa Natrium Clorida (NaCl) yang disemai di atas perairan barat dan utara Kalimantan Barat sebanyak 3.000 kg.
Baca Juga: Kurangi Intensitas Hujan, Modifikasi Cuaca Dilakukan di Beberapa Wilayah Ini
Analisis operasi modifikasi cuaca Kalbar menunjukkan distribusi spasial curah hujan aktual menunjukan terjadi penurunan intensitas hujan dari hasil prediksi setelah dilakukan OMC.
Curah hujan aktual dengan intensitas lebat hanya terjadi di sebagian kecil wilayah Timur kalimantan Barat. Sehingga, hasil OMC mengurangi kejadian hujan lebat sebagai mitigasi terjadinya bencana hidrometeorologi di Kalimantan Barat.
Di akhir paparannya, Suharyanto mengajak seluruh organisasi perangkat daerah se Provinsi Kalimantan Barat untuk belajar dari pengalaman Sintang.
Baca Juga: Kepanjangan TTD. Bukan Tanda Tangan! Yuk Intip Sejarahnya
Pasalnya, Kabupaten Sintang merupakan daerah langganan banjir di Provinsi Kalimantan Barat yang menjadi perhatian Pemerintah Pusat.
Hingga puncaknya pada tahun 2022, banjir besar melanda Kabupaten Sintang. Pasca banjir tersebut, pemerintah daerah setempat serius melakukan pembenahan dalam penanggulangan bencana khususnya mitigasi banjir.
Hasilnya dapat dirasakan dalam dua tahun terakhir ini, tidak terdapat laporan kejadian bencana banjir di Sintang.
Baca Juga: Ini 5 Shio Beruntung dalam Asmara di Tahun Ular Kayu Menurut Astrologi Cina
"Dulu yang terkenal di pusat itu, banjir awal tahun itu jika Provinsi Kalimantan Barat pasti Sintang, kalau Kalimantan Tengah pasti Katingan. Ternyata dua tahun ini Sintang sudah tidak banjir", kata Suharyanto.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar stakeholder dalam penanggulangan bencana.
Di Sintang, misalnya, langkah penanganan banjir jangka pendek hingga panjang disusun oleh pemerintah daerah bersama dengan BNPB, PUPR, KLHK, dan Bappenas dengan kegiatan pelaksanaan masterplan pengendalian banjir, peningkatan sistem dan informasi mitigasi bencana, perluasan rehabilitasi hutan dan lahan, serta pengendalian dan pengawasan.