Lebih jauh Herman mengatakan, pemprov Jabar juga telah menyiapkan santunan bagi korban meninggal dan pendampingan bagi keluarga terdampak, termasuk bantuan logistik dan modal usaha dengan tujuan agar mereka dapat melanjutkan kehidupan secara layak.
Tidak hanya itu, pendirian dapur umum pun akan didirikan demi mendukung kebutuhan para petugas dan sukarelawan yang terlibat di lapangan untuk pencarian para korban.
"Kami akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada pagi ini untuk memastikan kondisi lokasi aman dari risiko longsor susulan," sambung Herman.
Baca Juga: Fakta Perizinan Camping Ground Bukit Panenjoan Tenjolaya Cibadak yang Tengah Dipertanyakan
Pemprov Jabar telah mengeluarkan surat penghentian sementara operasional tiga yayasan pengelola tambang dan satu lembaga eksplorasi di Gunung Kuda untuk menjaga keselamatan masyarakat.
Penutupan ini akan dituangkan dalam keputusan gubernur sebagai upaya preventif.
Herman menegaskan, keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi pun telah memberikan arahan tegas agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
Baca Juga: Operasi Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Cimandiri Sukabumi
Sementara itu, 14 jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD Arjawinangun untuk penanganan lebih lanjut.
"Pencarian lanjutan terhadap korban yang hilang akan dilakukan setelah area dinyatakan aman," katanya.
Sekedar diketahui, tambang tersebut longsor pada Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Wilayah Jayapura Papua
Data terkini, sebanyak 14 pekerja tewas, 4 korban luka, dan 8 orang belum ditemukan.(*)