TatarMedia.ID – Promedia Teknologi Indonesia (PTI) sukses menggelar acara Mediapreneur Talks di Hotel Santika Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis, 6 November 2025.
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian roadshow “Journalism 360: Jurnalisme Berkualitas dan Berkelanjutan”, setelah sebelumnya sukses diadakan di Hotel Santika Premiere Gubeng, Surabaya, pada 25 September 2025.
Kegiatan yang didukung oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ini menjadi penutup dari perjalanan Promedia di enam kota besar di Indonesia, meliputi Semarang, Palembang, Medan, Tangerang, Surabaya, dan terakhir Tasikmalaya.
Melalui Mediapreneur Talks, Promedia mengajak para pengusaha media dan insan jurnalis di Tanah Air untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis media yang berkelanjutan di tengah arus transformasi digital.
Baca Juga: Mahfud Ungkap Skandal Whoosh: Dari Utang Rp 75 Miliar ke Bunga Rp 2 Triliun
Terdapat tiga topik utama yang menjadi fokus dalam kegiatan kali ini. CEO Promedia, Agus Sulistriyono, membahas mengenai model bisnis media berkelanjutan. CEO Props, Ilona Juwita, mengulas tren iklan digital terkini, sementara Ketua Komite Publisher Right (KTP2JB), Suprapto Sastro Atmojo, menyoroti pentingnya jurnalisme berkualitas.
Agus Sulistriyono menyampaikan bahwa Promedia hadir sebagai perusahaan teknologi dan konsultan media yang berkolaborasi bersama para pemilik media dan jurnalis di seluruh Indonesia dengan konsep economic sharing atau gotong royong.
"Promedia Teknologi Indonesia adalah perusahaan teknologi dan konsultan media. Kita kolaborasi membangun media online arus utama bersama para pemilik media dan jurnalis di seluruh Indonesia," ujar Agus Sulistriyono.
“Selain itu, Promedia memberikan dukungan teknologi, infrastruktur, pelatihan, strategi, dan monetisasi dengan mengusung konsep economic sharing atau gotong royong,” tambahnya.
Baca Juga: Lee Kwang Soo Blak-Blakan: “Rasanya Ingin Meludahi Naskah The Manipulated”
Ia menegaskan bahwa meski media sosial kini berkembang dalam berbagai bentuk, hakikatnya tetap tentang penyampaian informasi.
"Di era digital hari ini, media sosial sudah menjelma berbagai medium, mulai dari Instagram, Facebook. Namun, sebenarnya yang ada di dalamnya itu adalah tentang menyampaikan informasi dari satu titik ke titik yang lain," tuturnya.
Agus juga mengajak insan jurnalis di Tasikmalaya untuk tetap optimis mempertahankan eksistensi brand media di tengah gempuran era digital.
"Kita sepakat untuk bersama-sama bangun optimisme bahwa bisnis informasi tidak akan pernah mati," tegasnya.