TatarMedia.ID - Umar Wirahadikusumah adalah Wakil Presiden ke-4 Republik Indonesia yang dikenal sebagai sosok militer, sekaligus negarawan yang menjunjung tinggi etika dan moralitas dalam pemerintahan.
Umar Wirahadikusumah lahir pada 10 Oktober 1924 di Situraja, Sumedang, Jawa Barat, dari pasangan Raden Rangga Wirahadikusumah dan Raden Ratnaringrum. Setelah ibunya wafat saat ia masih kecil, Umar diasuh oleh neneknya, Nyi Raja Juwita, di Cicalengka, sebelum pindah kembali ke Ciawi bersama ayahnya.
Umar Wirahadikusumah sendiri menempuh pendidikan dasar di Hollandsch-Inlandsche School, kemudian berlanjut ke Europeesche Lagere School (ELS) di Tasikmalaya, dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Pasundan.
Baca Juga: Meninggal di Usia 95 Tahun, Ini Profil Karlinah Djaja Atmadja Istri Umar Wirahadikusumah
Pada masa pendudukan Jepang, ia mengikuti pelatihan dalam kelompok pemuda binaan Jepang dan kemudian bergabung ke PETA pada Oktober 1944. Setelah proklamasi kemerdekaan, ia masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kelak menjadi TNI, dan aktif dalam Divisi Siliwangi.
Diketahui, Umar juga terlibat dalam penumpasan Pemberontakan Madiun (1948) dan pemberontakan PRRI di Sumatra. Ia juga sempat menjadi ajudan A.H. Nasution. Pada tahun 1959, Umar menjabat Panglima Kodam V/Jaya dan bertanggung jawab atas keamanan Jakarta.
Saat G30S pecah pada 1 Oktober 1965, Umar berkeliling kota untuk memastikan situasi dan menginformasikan kejadian penculikan para jenderal kepada Mayjen Suharto, serta mendukung langkah Suharto mengambil alih komando.
Baca Juga: Innalillahi, Istri Mantan Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah Tutup Usia
Ia juga menetapkan jam malam dan membatasi media. Kariernya berlanjut sebagai Panglima Kostrad (1965–1967), Wakil Kepala Staf TNI AD (1967), dan Kepala Staf TNI AD (1969–1973).
Setelah mengakhiri masa dinas militernya, Umar diangkat menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 1973. Dalam perannya sebagai Ketua BPK selama sepuluh tahun hingga 1983, Umar dikenal tegas terhadap praktik penyalahgunaan keuangan negara.
Pada 11 Maret 1983, Umar dilantik sebagai Wakil Presiden ke-4 Republik Indonesia mendampingi Presiden Soeharto, menggantikan Adam Malik. Penunjukan ini dinilai mengejutkan karena Umar bukan berasal dari kalangan sipil maupun partai politik dominan.
Baca Juga: Kemana Eddy Tansil Menghilang? Buronan Rp 1,3 Triliun yang Tak Tersentuh
Sebagai wakil presiden, Umar kerap melakukan kunjungan mendadak ke berbagai daerah untuk melihat langsung pelaksanaan program pemerintah, dan mengadakan kegiatan pengajian rutin serta shalat berjamaah di Istana Wakil Presiden.
Masa jabatannya berakhir pada 11 Maret 1988 dan posisinya digantikan oleh Sudharmono.
Artikel Terkait
Putri Tanjung dan Guinandra Disorot Isu Cerai, Warganet Nostalgia dengan Gofar Hilman
Kemana Eddy Tansil Menghilang? Buronan Rp 1,3 Triliun yang Tak Tersentuh
Innalillahi, Istri Mantan Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah Tutup Usia
Meninggal di Usia 95 Tahun, Ini Profil Karlinah Djaja Atmadja Istri Umar Wirahadikusumah
Buruan Daftar! Program MagangHub Kemnaker Resmi Dibuka 7 Oktober 2025
Viral Macan Tutul Masuk Hotel Anugrah di Bandung, Ini Kronologi Lengkapnya
Akhirnya Erika Carlina Dilamar DJ Bravy! Rachel Vennya dan Fuji Beri Dukungan