Roy menilai tindakan itu tidak etis lantaran dinilai telah menyalahgunakan forum tersebut untuk kepentingan kelompok tertentu.
"Mungkin dapat dikatakan orang-orang yang tidak bertanggungjawab bahkan tidak memiliki etika untuk berperilaku di dalam masyarakat," ujar Roy.
Pasalnya, Roy menuturkan forum tersebut digunakan oleh negara-negara anggota PBB untuk melakukan tukar pikiran mengenai upaya pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga: Indonesia Berisiko Alami Resesi Setelah Donald Trump Berlakukan Tarif Impor Naik 32 Persen
Selain itu, forkum UNPFII itu juga membahas kerja sama antara negara-negara yang memiliki kesamaan pandangan mengenai upaya pemberdayaan masyarakat.
Roy menilai, meski delegasi tersebut datang ke forum tersebut dengan bendera NGO, tidak boleh menyalahgunakan forum tersebut untuk kepentingan kelompoknya. Oleh sebab itu, Roy mengkritik delegasi tersebut sebagai orang yang mencari sensasi.
"Karena bagaimanapun forum ini juga dibentuk dengan salah satu isu yang paling utamanya adalah akan melakukan tukar menukar pikiran dengan mempertimbangkan dengan menghormati kedaulatan," terang Roy.
Baca Juga: Serat Emas Bangladesh Bernilai Miliaran Dolar di Tengah Bayang-Bayang Krisis Rohingya
"Jadi ketika ada orang-orang mencari sensasi yang melakukan hal-hal tersebut jelas-jelas melakukan tindakan yang menyalahgunakan forum," pungkasnya.(*)
Artikel Terkait
Serat Emas Bangladesh Bernilai Miliaran Dolar di Tengah Bayang-Bayang Krisis Rohingya
Indonesia Berisiko Alami Resesi Setelah Donald Trump Berlakukan Tarif Impor Naik 32 Persen
Perang Dagang Amerika vs China Semakin Memanas, Australia Tolak Lawan Trump
Ada Apa Menteri Prabowo Berbondong Bondong Datangi Jokowi, Mardani Ali Sera : Tidak Boleh Ada Matahari Kembar
Menteri Industri Arab Saudi Isyaratkan Penguatan Duet Dagang RI-Arab, Mitigasi Tarif Resiprokal Trump