Dengan mencatut nama-nama besar seperti Presiden dan pejabat negara, pelaku berhasil membangun narasi meyakinkan yang membuat korban tidak curiga.
Himawan menegaskan, Polri akan terus menindak tegas kejahatan berbasis teknologi seperti deepfake, mengingat dampaknya yang merugikan masyarakat secara luas.
Baca Juga: Banjir Rusak Rel Kereta di Grobogan, BNPB dan PT KAI Percepat Perbaikan
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi publik agar lebih berhati-hati terhadap informasi yang beredar di media sosial, terutama yang mencatut nama pejabat negara.
“Penting bagi masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi dari sumber yang tidak resmi, terutama jika menyangkut transaksi keuangan. Kejahatan seperti ini harus diwaspadai karena menyasar kerentanan emosional korban,” ujar Himawan.
Artikel Terkait
Pengalaman Tak Terlupakan, Yuk Jelajahi Dunia Satwa di Lombok Wildlife Park
Jelajahi Hibisc Fantasy, Surga Baru di Puncak Bogor yang Wajib Dikunjungi!
Tertarik Hiking? Jangan Lewatkan 7 Barang yang Wajib Ada di Tasmu!
Kupas Publisher Right dan Trend Iklan Digital di MIND ID Mediapreneur Talks Promedia
Banjir Rusak Rel Kereta di Grobogan, BNPB dan PT KAI Percepat Perbaikan