Perdebatan Panjang tentang Ujian Nasional dan Zonasi
Ujian Nasional (UN) dan sistem zonasi telah menjadi perdebatan panjang di masyarakat. Sebagian pihak mengusulkan kembalinya UN sebagai penilaian kualitas siswa setelah lulus jenjang pendidikan dasar.
Namun, sistem zonasi, yang bertujuan untuk pemerataan pendidikan, juga menjadi sorotan karena kerap menimbulkan masalah.
Baca Juga: Polres Cianjur Tangkap Komplotan Pembobol Tembok Minimarket Bersama Senjata Api Siap Tembak
Sistem zonasi memungkinkan siswa diterima di sekolah berdasarkan jarak rumah ke sekolah, tanpa mempertimbangkan status sekolah favorit.
Namun, sistem ini kerap disalahgunakan, seperti kasus manipulasi dokumen kependudukan agar siswa diterima di sekolah tertentu.
"Ada banyak laporan orang tua yang memanipulasi kartu keluarga demi anaknya bisa masuk ke sekolah tertentu," kata Abdul Mu’ti.
Baca Juga: Viral WN China Selipkan Uang di Paspor, Ini Langkah Cegah Tindakan Suap di Bandara
Rencana Kemendikdasmen untuk PPDB Baru
Sebelumnya, Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa konsep baru PPDB telah diberikan kepada Presiden.
Namun, pembahasan lebih rinci belum dilakukan karena agenda rapat terbatas lebih fokus pada program lain, seperti pemberian makanan bergizi gratis.
Baca Juga: Air Terjun Lapopu, Hidden Gem Nusa Tenggara Timur yang Wajib Dikunjungi
"Kami sudah menyampaikan konsep baru itu secara tertulis kepada Presiden, tetapi belum sempat dibahas secara mendalam," ujarnya.
Meski begitu, Abdul Mu’ti optimistis kebijakan baru akan segera diputuskan.
"Kami butuh koordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk memastikan kebijakan ini berjalan dengan baik," tambahnya.
Baca Juga: Cara Menggunakan Media Sosial dengan Bijak untuk Generasi Z
Saat ditanya apakah sistem baru PPDB akan sepenuhnya menghapus zonasi, Abdul Mu’ti memilih tidak memberikan detail lebih lanjut. "Tunggu saja. Semua akan dijelaskan ketika aturan resmi diterbitkan," katanya.
Artikel Terkait
Tambang Emas Ilegal 14 Tahun Beroperasi, Dibongkar Polisi Kerugian Negara Capai 1 Triliun dan Bukti Emas 433,24 Gram
Mengenal Lebih Jauh Dewi Sartika, Pelopor Pendidikan Perempuan di Jawa Barat
Minum Kopi Bikin Candu? Waspadalah, Ini Efek Sampingnya Bagi Kesehatan
Polres Cianjur Tangkap Komplotan Pembobol Tembok Minimarket Bersama Senjata Api Siap Tembak