"Akibatnya, jika sebelumnya hanya terjadi hembusan abu, kini lebih sering terjadi erupsi," jelasnya.
Asap juga terlihat pada area puncak sisi barat laut yang menyerupai rekahan dan cenderung tipis, sedangkan pada tembusan solfatara di sisi timur laut, asap tampak tipis hingga sedang. Kemunculan asap kawah (solfatara) ini disebabkan oleh adanya zona alterasi (zona lemah), sehingga asap keluar dari area tersebut. Area ini berpotensi mengalami directed blast (erupsi langsung searah) yang dapat mengarah ke barat laut, timur laut, dan barat daya dari Gunung Lewotobi Laki-laki.
Masih kata Wafid, panjang endapan aliran lava ke arah barat laut masih terpantau stabil, yaitu sekitar 3,8 km dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca Juga: Penjelasan BMKG Terkait Fenomena Musim Hujan Padahal Saat Ini Musim Kemarau
"Sementara itu, aliran lava ke arah timur laut mencapai panjang sekitar 4,2 km. Pengaruh kemiringan lereng di kedua arah masih memungkinkan lava untuk terus bergerak." jelasnya.
Tidak hanya itu, jumlah gempa letusan pada periode ini meningkat cukup signifikan.
"Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas gempa vulkanik dalam dan gempa low frequency, yang mengindikasikan adanya suplai magma dari periode sebelumnya. Akumulasi tekanan tersebut kemudian mendorong material keluar dari kawah sehingga terjadi erupsi." Ungkap Wafid.
Jumlah tremor harmonik menurun dibandingkan periode sebelumnya
Baca Juga: Gunung Dukono di Halmahera Maluku Erupsi 5 Kali Sepanjang Hari Ini
Hal ini mengindikasikan vibrasi akibat pergerakan fluida (magma, gas, atau uap air) di bawah Gunung Lewotobi Laki-laki mulai berkurang. Pergerakan fluida maupun pelepasan gas dari magma yang mengisi rekahan masih terjadi, namun cenderung melemah dan masih berada pada kedalaman yang dangkal yang bergerak menuju ke permukaan.
Untuk Gempa low frequency mengalami sedikit peningkatan, yang mengindikasikan bertambahnya suplai fluida magma dari conduit menuju permukaan, yang berada pada kedalaman menengah hingga dangkal.
Pada periode ini, gempa vulkanik dangkal tidak terekam, namun erupsi justru sering terjadi. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat sumbatan pada kedalaman dangkal, sehingga material dari dalam dapat bergerak ke permukaan tanpa hambatan. Kondisi ini menunjukkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-laki sedang berada dalam fase open system (sistem terbuka), yaitu ketika magma, gas, dan fluida dapat bergerak relatif bebas dari kedalaman menuju permukaan melalui jalur terbuka seperti rekahan atau pipa magma (conduit), tanpa banyak hambatan.
Baca Juga: Selamat Hari Kartini, Mengenang Cahaya Emansipasi dan Warisan Perjuangan
Gempa Vulkanik Dalam jumlahnya meningkat, mengindikasikan aktivitas magma dalam kantung magma gunung api Lewotobi Laki-laki pada kedalaman menengah hingga dalam intensitasnya bertambah.
Artikel Terkait
Hari Ini Terjadi Peningkatan Gempa Vulkanik Dalam Gunung Gede Hingga 21 Kejadian
Gunung Marapi di Sumatera Barat Kembali Erupsi
Kondisi Terkini Gunung Gede Setelah Mengalami 21 Kejadian Gempa Vulkanik Dalam
Aktivitas Gunung Gede Terkini Pasca Kenaikan Kegempaan Vulkanik
Erupsi Gunung Gede Bikin Geger, Ternyata Ini Faktanya