TatarMedia.ID - Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi memastikan bahwa hubungan dirinya dengan Joko Widodo (Jokowi) tetap berjalan baik di tengah rencana perubahan identitas organisasi.
Pernyataan itu muncul setelah rencana Projo mengganti logo, yang sebelumnya menampilkan wajah Jokowi, serta langkah politik Budi yang disebut akan mendekat ke Partai Gerindra dan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Situasi tersebut memicu spekulasi publik mengenai potensi keretakan antara Budi dan mantan Presiden RI ke-7 tersebut.
Dalam sambutannya pada Kongres III Projo, Minggu, 2 November 2025, Budi menyatakan bahwa organisasi itu berdiri karena Jokowi.
"Jangan di-framing (putus hubungan), Projo ini lahir karena ada Pak Jokowi. Projo ini lahir dari semangat perlunya pemimpin rakyat yang ada, yang bernama Joko Widodo," kata Budi.
Ia menegaskan kembali, "Jadi, Projo sejatinya lahir karena ada pemimpin rakyat yang seharusnya lahir dari kandungan rakyat itu sendiri bernama Joko Widodo."
Baca Juga: Usai Temuan Cesium-137, Indonesia Kembali Kirim Udang ke AS dengan Syarat Ketat
Budi menyebut bahwa sejak terbentuk pada 2014 hingga 2024, Projo selalu berada dalam perjalanan politik bersama Jokowi dan membawa rekam jejak keterlibatan dalam masa pemerintahan dua periode tersebut.
Budi menjelaskan bahwa sebelum memasuki agenda kongres hari kedua, ia sudah berkomunikasi dengan Jokowi mengenai rencana penghapusan wajahnya dari logo Projo.
"Tadi pagi saya masih komunikasi dengan Pak Jokowi, bahwa perubahan logo ini adalah bagian dari transformasi organisasi Projo untuk menjawab tantangan dan perkembangan zaman," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa publik akan turut dilibatkan dalam sayembara logo baru demi memperkuat identitas Projo sebagai organisasi kemasyarakatan dengan dukungan luas dari masyarakat.
Budi juga memastikan arah dukungan politik Projo kepada pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Harga Masuk 15 Ribu! Ini Keseruan Berlibur di Talaga Langit Cirebon
"Sebagai pemerintahan berkelanjutan, pemerintahan Pak Prabowo-Gibran harus kita kawal karena pada Pilpres 2024 berkelanjutan yang menang," jelasnya.
Artikel Terkait
Menilik Goa Belanda: Jejak Kolonial di Tengah Rimbunnya Tahura Djuanda
Heidi Klum Sukses Buat Halloween Lebih Seram dengan Kostum Medusa
Sekitar Sebulan Menjabat, Jaksa Agung Baharuddin Lopa Wafat Mendadak Saat
Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Solo Kehilangan Pemimpin Bijaksana
Budi Arie Setiadi Kembali Pimpin Projo Periode 2025‑2030
Resep Membuat Keripik Kaca yang Renyah dan Gurih, Cemilan Lezat yang Bikin Nagih
Harga Masuk 15 Ribu! Ini Keseruan Berlibur di Talaga Langit Cirebon
Eksplorasi Batu Lawang Cirebon, Surga Fotografi di Tengah Tebing Alam
5 Tips Aman Berkendara di Musim Hujan: Hindari Bahaya Jalan Licin
Usai Temuan Cesium-137, Indonesia Kembali Kirim Udang ke AS dengan Syarat Ketat