TatarMedia.ID - Akhir dari pelarian panjang seorang buron besar akhirnya tiba. Dewi Astutik, wanita yang selama ini diburu dalam kasus penyelundupan sabu senilai Rp 5 triliun, ditangkap di luar negeri setelah sekian lama berhasil lolos kejaran aparat.
Selama pelariannya, Dewi Astutik dikenal licik, ia kerap berpindah negara dan bahkan sering mengganti penampilan demi menyamarkan identitasnya.
Penetapan Dewi Astutik sebagai daftar pencarian orang (DPO) berlangsung sejak 2024, dan pada pertengahan 2025 publik digegerkan oleh pengungkapan penyelundupan 2 ton sabu di perairan Karimun, Kepulauan Riau, dengan nilai diperkirakan mencapai Rp 5 triliun.
Baca Juga: Guncang Publik! Exy Dwi Lestari Diduga Jadi Selingkuhan Direktur Maskapai
Dari penyergapan itu, aparat menangkap empat warga negara Indonesia, dan keterlibatan Dewi dalam kasus ini terungkap sebagai pucuk jaringan kriminal.
Jejak Dewi selama buron mencakup sejumlah negara Asia. Sebelum akhirnya berpindah ke Kamboja, dia sempat bekerja sebagai TKW dan menetap di berbagai negara, termasuk Taiwan dan Hong Kong.
Ketika nama Dewi masuk dalam daftar buronan internasional, red notice Interpol, pihak berwenang semakin intens menelusuri jejaknya.
Baca Juga: Sejarah Istana Bogor: Dibangun Belanda dan Hancur Akibat Gempa Dahsyat 1834
Puncak pelarian itu berakhir pada 1 Desember 2025, ketika tim gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Interpol, dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) menangkap Dewi di Sihanoukville, Kamboja.
"Dewi ditangkap berada dalam kendaraan Toyota Prius berwarna putih setelah keluar dari salah satu hotel di Sihanoukville, Kamboja," ujar Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Suyudi Ario Seto.
Begitu tertangkap, Dewi langsung diterbangkan ke Jakarta untuk proses hukum lebih lanjut.
Tetangga dan orang-orang di kampung halaman Dewi pun terkejut, karena selama ini sosoknya dikenal sebagai perempuan yang sesekali berganti penampilan, misalnya gaya rambut, tanpa menimbulkan kecurigaan.
Baca Juga: Transparansi Kekayaan Kepala BNPB Suharyanto: Berapa Jumlahnya?
"Awalnya rambutnya pendek, tapi sering berubah-ubah," kata Mbah Misiyem.