Wanita Pelaku Scam Online Internasional Ternyata Warga Sukabumi

Photo Author
- Sabtu, 20 Juli 2024 | 08:04 WIB
Konferensi Pers Bareskrim Polri kasus Scam Online  (Rudi Imelda)
Konferensi Pers Bareskrim Polri kasus Scam Online (Rudi Imelda)

TatarMedia.ID - Bareskrim Polri tangkap seorang pelaku scam online jaringan internasional.

Pelaku scam online yang ditangkap Polisi itu merupakan seorang wanita berinisial L asal Sukabumi, Jawa Barat.

L ditangkap setelah sebelumnya masuk dalam buronan interpol, terkait kasus scam online dengan total kerugian mencapai 1,5 triliun.

Baca Juga: Bareskrim Polri Ungkap Penipuan Online Lowongan Kerja Kerugian 1,5 Triliun

Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri,.Kombes Alfis Suhaili, kepada awak media menyampaikan, pelaku L ditangkap saat mendarat di Jakarta setelah melakukan perjalanan dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada Rabu (17/07) kemarin.

"Tersangka red notice ini sebagaimana kita informasikan sebelumnya merupakan bagian dari kelompok scam internasional," ungkap Kombes Alfis Suhaili, di Bareskrim, Jakarta Selatan, Jumat (19/07).

Alfis menjelaskan, penangkapan L berawal saat pihaknya mendapat informasi dari NCB Interpol pada 17 Juli 2024 silam.

Baca Juga: Fakta-fakta Driver Ojol Maxim Diduga Meninggal Dunia di Tasikmalaya

Informasi itu menyebut salah satu tersangka yang masuk daftar red notice itu melintas dari Dubai menuju Jakarta.

"Dittipidsiber Bareskrim Polri mengecek ke Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta dan ternyata benar tersangka yang sudah kita publish di red notice pada 23 November 2023 betul adalah salah satu tersangka yang kita cari. Akhirnya dari bandara kita bawa dan lakukan pemeriksaan," ujar Alfis kepada wartawan.

Lebih lanjut Alfis menuturkan, pelaku diduga berperan sebagai operator sejak Mei sampai Agustus 2023 dengan upah sebesar 3.500 dirham atau sekitar Rp 15 juta setiap bulannya.

Baca Juga: Kasus Dugaan Rudapaksa Finalis Putri Nelayan Palabuhanratu Siap Dikawal Kohati HMI Badko Jabar

"Tersangka L datang ke Dubai memang tidak melalui proses rekrutmen atau direkrut atau diorganisir. Dia datang awalnya sendiri karena sudah ada saudaranya di Dubai. Sampai di sana, awalnya ingin mencari pekerjaan apa saja, tetapi ternyata direkrut kelompok ini," ungkap Alfis.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X